Sunday 19 June 2016

Amalan Ibadah yang dianjurkan di Bulan Ramadhan

Nabi SAW juga bersabda,

Islam dibangun di atas lima perkara: Syahadat ‘laa ilaha illallah’ dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, me­ne­­gakkan shalat, menunaikan zakat, haji, dan berpuasa ramadhan. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar)

Mengenai keutamaan puasa, Rasulullah SAW bersabda:

Setiap amal anak Adam kebaikannya dilipatgandakan menjadi 10 sampai 700 kali lipat. Allah Ta’ala berfirman: “Kecuali puasa, sesungguhnya ia ada­lah (khusus) bagi-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya, ia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku.” (Lafazh hadits dari Imam Muslim)

Dari Abu Umamah, berkata:” Ya, Rasulullah, beritahukan kepadaku amalan yang akan mengantarkanku masuk surga. Beliau menjawab: Eng­kau wajib berpuasa, sesungguhnya puasa tidak ada tandingannya, atau be­liau bersabda, tidak ada semisalnya.”

Dari Abu Said Al-Khudri secara marfu’:

Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah kecuali karenanya Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh 70 tahun perja­lanan. (HR. Al-Bukhari)

Berkaitan dengan amaliah ini, seseorang hendaklah memperhatikan hal-hal berikut ini:

Melaksanakan puasa dengan sungguh-sungguh, didasari iman dan mengharap pahala Allah semata
RasulullahSAW bersabda:

Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanannya dan karena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa sebelumnya diampuni. (HR Bukhari Muslim dan Abu Dawud),

Tidak meninggalkan puasa tanpa sebab-sebab yang dibenarkan
Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang mesti ditunaikan, tanpa uzur syar’i (halangan yang bisa dibenarkan menurut syari’at), maka seorang muslim tidak boleh meninggalkan puasa. Ini merupakan dosa yang sangat besar sehingga tidak bisa ditebus meskipun seseorang berpuasa sepanjang masa.

Melaksanakan puasa sesuai aturan yang telah ditetapkan
Ibadah puasa merupakan ibadah yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang harus dipatuhi, meliputi: syarat sah puasa, rukun puasa, pembatal-pembatal puasa dan lain-lain.

Menjaga puasanya dari perkara-perkara yang dapat membatalkan atau merusak pahalanya
Puasa merupakan pendidikan untuk menahan diri dari hal-hal yang tidak benar, bila hal itu tidak bisa ditinggalkan, maka tidak ada nilai atau paling tidak berkurang nilai ibadah seseorang

Rasulullah SAW bersabda:

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan suka mengerjakannya, maka Allah tidak memandang perlu orang itu meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Al-Khamsah).

Melakukan hal-hal yang dianjurkan seperti: bersegera berbuka, mengakhirkan waktu sahur, dan lain-lain.